(berita dari detik.com) Jakarta - Setelah perjalanan panjang proses casting,
open casting dan persiapan produksi, akhirnya 'Negeri 5 Menara' telah tayang serentak di bioskop pada tanggal 1 Maret kemarin. Sutradara Affandi Abdul Rahman dan
penulis novel A. Fuadi menyempatkan diri berbincang tentang film
tersebut.
Affandi dan A. Fuadi datang ke kantor detikcom di bilangan Buncit, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2012) untuk live chat dengan anggota detikforum. Mereka dengan antusias menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan.
'Negeri 5 Menara' adalah novel pertama Fuadi yang diterbitkan, dan langsung dibuat film. Menurut penulis berkacamata itu, sejak laris di pasaran ia sudah didekati sekitar sembilan rumah produksi.
Fuadi juga memaparkan proses pembuatan novelnya. "Selama bertahun-tahun saya adalah wartawan yang terbiasa menulis berita. Kesulitannya adalah melakukan adjustment dari gaya wartawan ke gaya novelis," ujarnya.
"Sebagai wartawan, tidak boleh memasukkan unsur perasaan dalam tulisannya, hanya fakta. Sementara di novel harus ada emosi. Saya belajar keras untuk itu, dan masih terus belajar," tambahnya.
Fuadi sempat 'galau' ketika memutuskan setuju novelnya diadaptasi ke film leyar lebar. Ia takut cerita yang ia tulis dengan sepenuh hati akan 'diobrak-abrik" oleh sutradara.
"Tapi kemudian saya diskusi intens dengan Salman Aristo (Penulis Skenario) dan Fandi (Sutradara), dari sana saya paham bahwa film dan buku tidak akan pernah bisa dibandingkan, bukan apple to apple," lanjutnya.
Ngomong-ngomong, apa tantangan terbesar bagi Affandi saat mengarahkan film tersebut?
"Mencari lokasi Pondok Madani, karena kita sudah lebih dari 100 pesantren se-Jawa didatangi oleh orang produksi kita, tapi tetap hanya Pondok Modern Gontor yang sesuai dengan gambaran di buku," papar sutradara yang sebelumnya dikenal lewat 'Pencarian Terakhir' dan 'Heartbreak.com' itu.
'Negeri 5 Menara' bercerita tentang kehidupan 6 santri dari 6 daerah yang berbeda yang menuntut ilmu di Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Meskipun jauh dari rumah, mereka berhasil mewujudkan mimpinya dengan usaha yang keras.
Film tersebut menampilkan para bintang terkenal, antara lain David Chalik, Lulu Tobing, Andhika Pratama, Donny ALamsyah, dan Mario Irwansyah. Aktor gaek Ikang Fawzi yang terkenal sebagai ikon rock 'n roll era 80-an juga tampil di film tersebut. Sang 'preman' berperan sebagai kiai di sebuah pesantren.
Proses syuting film tersebut dilakukan di enam tempat berbeda, yakni Pondok Modern Gontor, Maninjau, Bukit Tinggi, London, dan Jakarta.
Affandi dan A. Fuadi datang ke kantor detikcom di bilangan Buncit, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2012) untuk live chat dengan anggota detikforum. Mereka dengan antusias menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan.
'Negeri 5 Menara' adalah novel pertama Fuadi yang diterbitkan, dan langsung dibuat film. Menurut penulis berkacamata itu, sejak laris di pasaran ia sudah didekati sekitar sembilan rumah produksi.
Fuadi juga memaparkan proses pembuatan novelnya. "Selama bertahun-tahun saya adalah wartawan yang terbiasa menulis berita. Kesulitannya adalah melakukan adjustment dari gaya wartawan ke gaya novelis," ujarnya.
"Sebagai wartawan, tidak boleh memasukkan unsur perasaan dalam tulisannya, hanya fakta. Sementara di novel harus ada emosi. Saya belajar keras untuk itu, dan masih terus belajar," tambahnya.
Fuadi sempat 'galau' ketika memutuskan setuju novelnya diadaptasi ke film leyar lebar. Ia takut cerita yang ia tulis dengan sepenuh hati akan 'diobrak-abrik" oleh sutradara.
"Tapi kemudian saya diskusi intens dengan Salman Aristo (Penulis Skenario) dan Fandi (Sutradara), dari sana saya paham bahwa film dan buku tidak akan pernah bisa dibandingkan, bukan apple to apple," lanjutnya.
Ngomong-ngomong, apa tantangan terbesar bagi Affandi saat mengarahkan film tersebut?
"Mencari lokasi Pondok Madani, karena kita sudah lebih dari 100 pesantren se-Jawa didatangi oleh orang produksi kita, tapi tetap hanya Pondok Modern Gontor yang sesuai dengan gambaran di buku," papar sutradara yang sebelumnya dikenal lewat 'Pencarian Terakhir' dan 'Heartbreak.com' itu.
'Negeri 5 Menara' bercerita tentang kehidupan 6 santri dari 6 daerah yang berbeda yang menuntut ilmu di Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Meskipun jauh dari rumah, mereka berhasil mewujudkan mimpinya dengan usaha yang keras.
Film tersebut menampilkan para bintang terkenal, antara lain David Chalik, Lulu Tobing, Andhika Pratama, Donny ALamsyah, dan Mario Irwansyah. Aktor gaek Ikang Fawzi yang terkenal sebagai ikon rock 'n roll era 80-an juga tampil di film tersebut. Sang 'preman' berperan sebagai kiai di sebuah pesantren.
Proses syuting film tersebut dilakukan di enam tempat berbeda, yakni Pondok Modern Gontor, Maninjau, Bukit Tinggi, London, dan Jakarta.
Sumber:http://hot.detik.com/movie/read/2012/02/24/184802/1851114/229/di-balik-pembuatan-film-negeri-5-menara
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !