Jakarta  -                 Aparat Kepolisian Sektor Tanjung Duren masih melakukan  penyelidikan kasus perampokan di dalam taksi berwarna putih. Melihat  cara beraksi kawanan perampok itu, polisi menilai sopir taksi terlibat  dalam kejadian itu.
"Modus seperti ini sudah pernah terjadi  karena sopir taksinya terlibat," ujar Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren  AKP Teddy Rachesna kepada detikcom, Jumat (30/12/2011).
Polisi  masih kesulitan mengidentifikasi taksi yang digunakan oleh pelaku.  Berdasarkan keterangan korban, kata Teddy polisi hanya mendapat petunjuk  warna taksi tersebut. Korban, Johan Wijaya (32) tidak sempat mencatat  nama dan nopol taksi itu .
"Biasanya, kalau sopir terlibat hampir biasa dipastikan nomor plat palsu," kata Teddy.
Menurut  Teddy, pelaku yang berjumlah empat orang itu merampas harta benda milik  Johan. Tidak hanya dirampok, Johan juga dipukuli sehingga mengalami  luka cukup parah. Saat ini johan masih dirawat di RS Sumber Waras.
"Kerugian  yang diderita korban kurang lebih Rp 2 juta. Hp dan barang belanjaan  dirampas, dompet tidak sempat diambil karena korban melawan," tandasnya.
Johan  menjadi korban perampokan di dalam taksi pada Rabu 28 Desember lalu.  Sepulang belanja di Season City, Tambora, Johan menumpang taksi ke arah  Grogol. Setibanya di jalan Latumenten, naik tiga orang pria tak dikenal.  Di dalam taksi, Johan dipukuli dan barang-barangnya dirampas. Kemudian  tubuh Johan dilempar pelaku di jalan Tol S. Parman, Jakarta Barat dekat  Universitas Trisakti . 
sumber : detik.com






0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !